Monday, November 19, 2018

Barang-Barang Ini Tidak Akan Bisa Kamu Beli Di Korea Utara



Barang-Barang Ini Tidak Akan Bisa Kamu Beli Di Korea Utara


Korea Utara merupakan suatu negara yang di kenal sebagai negara yang tertutup, selain itu korea utara juga dikenal  sebagai satu negara yang  keras dan disiplin.  Namun, meskipun tertutup, beberapa wisatawan asing diperbolehkan datang untuk berkunjung.
Dan melalui mereka ini, kita bisa tahu sedikit banyak tentang Korea Utara, di negara yang dipimpin Kim Jong Un ini semuanya serba terbatas, apapun itu dikendalikan oleh pemerintah barang-barang yang dijual pun serba sedikit.
Tidak heran, jika banyak barang kebutuhan sehari-hari yang dilarang untuk dijual karena tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagi warga Korea Utara yang ingin membeli barang-barang ini akan merasa kesulitan. Satu satunya cara adalah dengan pergi ke pasar gelap atau menyelundupkan barang tersebut dari China. Lalu apa saja sih barang-barang yang tidak akan bisa kamu beli di Korea Utara? Berikut ulasannya.

Rokok

Rokok memang biasa dikonsumsi bebas di negara lain. Tapi di Korea Utara, rokok ternyata dilarang beredar ataupun dijual. Walaupun dianggap sebagai benda yang tidak menyehatkan, meskipun begitu pelarangan rokok sendiri ternyata punya alasan lain di Korea Utara.
Hal ini konon disebabkan karena mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il alergi terhadap asap rokok. Untuk mencegah Kim Jong Il menjadi perokok pasif akhirnya pemerintah Korea Utara melarang benda itu masuk ke dalam negeri mereka. Walaupun Kim Jong Il telah wafat, peraturan itu masih tetap berlaku di Korea Utara hingga saat ini.

Minuman Bersoda

Barang sehari-hari lain yang tidak bisa di beli di negara ini adalah minuman bersoda, terutama merek Coca Cola. Tidak adanya Coca Cola yang dijual di negara ini disebabkan embargo perdagangan oleh Amerika Serikat.
Apabila warga Korea Utara ingin menikmati minuman ini maka mereka harus berbelanja di super market kelas atas atau mencarinya di pasar gelap.

Cat Rambut

Kamu tidak akan pernah menemukan orang yang rambutnya coklat, merah, kuning, hijau, atau ombre di Korea Utara. Di sana sudah ada aturan bahwa semua orang harus berambut hitam, tidak bisa ditawar-tawar.
Mewarnai rambut, dianggap sebagai tren kapitalis dan tidak boleh diikuti. Lalu apa yang terjadi seandainya ada yang nekat? Penata rambut dan pemilik rambut akan dikenai hukuman.

Kondom

Biasanya barang ini mudah kita temukan di minimarket atau toko kelontong lainnya. Sebelum perang Korea pecah, pihak Amerika pernah menyediakan alat kontrasepsi secara gratis termasuk penyediaan kondom kepada Korea Utara.
Sayangnya, setelah perang terjadi, apapun barang dari negara barat sepertinya akan semain sulit untuk masuk ke Korea Utara. Oleh karena itu, biasanya kondom dijual di pasar-pasar gelap di Korea Utara.
Namun, harga yang ditawarkan tentunya akan sangat mahal. Apalagi kebanyakan warga di sana sepertinya tidak begitu tahu-menahu tentang fungsi kondom.

Pohon Natal

Sejak rezim Kim berkuasa tahun 1950-an, aktivitas keagamaan benar-benar diberangus. Padahal sebelumnya, Korea Utara adalah negara sasaran utama para misionaris Kristen.
Tidak hanya kristen, seluruh aktivitas keagamaan di negara ini juga dilarang. Pemerintah Korea Utara takut bahwa dengan masuknya paham keagamaan maka bisa memberangus ideologi propaganda yang mereka tanamkan sejak lama.
Hal inilah yang menjadi penyebab tidak ditemukannya pohon natal di Korea Utara. Warga disana tidak diperkenankan merayakan hari raya keagamaan. Pelanggaran aturan keagamaan hukumannya berat. Hal kecil seperti memiliki injil misalnya, bisa membuat warga Korea Utara dipenjara untuk waktu yang lama

Obat Obatan

Korea Utara tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. Sehingga warga disana tidak memiliki akses untuk mendapat obat-obatan pribadi yang dibutuhkan.
Seluruh akses kesehatan di Korea Utara tadinya disediakan oleh pemerintah. Namun Sistem kesehatan Korea Utara menurun drastis sejak tahun 1990-an karena bencana alam, masalah ekonomi, dan menipisnya cadangan bahan bakar.
Alhasil, sistem kesehatan Korea Utara tidak lagi berjalan dengan baik. Banyak rumah sakit dan puskesmas di Korea Utara kini sangat kekurangan peralatan medis, obat-obatan, air, dan listrik.

No comments:

Post a Comment