5 Peristiwa Alam Dahsyat yang Berhasil Terekam Kamera
Peristiwa atau bencana alam bisa terjadi kapan saja bahkan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Meskipun saat ini teknologi sudah sangat canggih dan maju, namun hingga sekarang belum ada satupun teknologi yang bisa memprediksi alam secara akurat.
Dalam beberapa peristiwa alam yang pernah terjadi di seluruh belahan dunia, ada beberapa peristiwa alam yang berhasil terekam dalam kamera.
Berikut ini adalah 5 peristiwa alam di dunia yang berhasil terekam dalam kamera.
1. Gempa Nepal 2015
Pada April 2015, Nepal diguncang gempa dengan kekuatan dahsyat berskala 7,9 SR. Gempa tersebut merupakan gempa paling kuat yang pernah mengguncang Nepal sejak gempa bumi Nepal–Bihar 1934.
Dalam bencana alam itu, tercatat sekitar 8.900 lebih orang meninggal dunia serta lebih dari 23.400 orang mengalami luka-luka. Tidak hanya di Nepal, gempa bumi itu juga mengguncang beberapa wilayah India Utara, Tiongkok, dan Bangladesh.
Akibatnya, banyak desa-desa yang hancur dan banyak bangunan yang rata dengan tanah.
2. Gempa dan Tsunami Tōhoku, Jepang 2011
Jepang diguncang gempa dahsyat di wilayah Tōhoku dengan kekuatan 9,0 SR pada 11 Maret 2011. Gempa yang terjadi di bawah laut lepas pantai Jepang itu memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari 10 meter.
Gelombang tinggi itu langsung menyapu wilayah Tohoku yang terletak di pinggiran Samudra Pasifik. Gempa Jepang 2011 ini tercatat sebagai gempa paling kuat dalam sejarah yang mengguncang Jepang sejak 1.200 tahun terakhir. Selain itu, gempa ini juga termasuk salah satu dari empat gempa terbesar yang pernah terjadi di dunia.
Dalam bencana ini, sebanyak 15.269 tewas, 5.363 luka dan 8.526 hilang. Tsunami ini juga menyebabkan kebocoran reaktor nuklir di Fukushima Daiichi yang memaksa ribuan orang di daerah itu harus meninggalkan tempat tinggal mereka karena kontaminasi radioaktif.
3. Gempa Bumi dan Tsunami Samudera Hindia 2004
Gempa bumi megathurst berkekuatan 9,1 hingga 9,3 SR mengguncang dasar laut di barat daya Sumatra pada 26 Desember 2004. Gempa besar itu memicu gelombang tsunami besar setinggi 30 meter. Hanya dalam hitungan beberapa jam saja, gelombang tsunami dari gempa itu bahkan mencapai daratan Afrika.
Tsunami ini menewaskan 230.000–280.000 jiwa di 14 negara dan menenggelamkan sejumlah permukiman pesisir. Gempa dan tsunami ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah.
Aceh adalah daerah yang paling parah akibat dampak dari gempa dan tsunami ini. Selain Indonesia, beberapa negara lain yang terdampak dari gempa dan tsunami ini antara lain Sri Lanka, India, dan Thailand.
Ini adalah gempa bumi terbesar ketiga yang pernah tercatat di seismograf dan durasi patahan terpanjang sepanjang sejarah, bahkan gempa ini juga menyebabkan seluruh planet Bumi bergetar 1 sentimeter, dan memicu aktivitas gempa di berbagai wilayah, termasuk Alaska.
4. Meteor Chelyabinsk
Pada tanggal 15 Februari 2013 sebuah meteor memasuki atmostfer Bumi, tepatnya di atas langit Rusia. Meteor tersebut melintasi langit Rusia dan berubah menjadi bola api yang kemudian meledak di langit kota Chelyabinsk.
Meteor ini memasuki atmosfer dengan kecepatan 15 Km/detik dan memiliki berat 10 ton. Namun NASA memperkirakan bahwa meteor tersebut jauh lebih besar, kira-kira berdiameter 17 meter dengan berat 10 ton.
Meteor ini meledak di udara di ketinggian antara 18 dan 32 mil di atas permukaan tanah. Ledakan dari meteor ini diperkirakan memiliki pelepasan energi yang setara dengan 500 kiloton TNT, 20-30 kali lebih kuat daripada pengujian nuklir Trinity di New Mexico, atau bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima serta yang dijatuhkan di Nagasaki.
Kuatnya gelombang kejut yang dihasilkan dari ledakan tersebut membuat kaca-kaca bangunan di wilayah yang dilewati meteor tersebut pecah dan menyebabkan sedikitnya 1.200 orang mengalami luka-luka, dua di antaranya dilaporkan mengalami cedera serius.
5. Erupsi Freatik Merapi, 2018
Yang terbaru adalah erupsi freatik Gunung Merapi yang terjadi pada Jum’at, 11 Mei 2018 pagi. Secara tiba-tiba Gunung Merapi erupsi tanpa adanya tanda-tanda terlebih dahulu.
Letusan itu terjadi disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat. Tinggi kolom mencapai 5.500 meter dari puncak kawah. Tapi, tidak ada erupsi susulan setelah erupsi freatik dan aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali normal.
Ketika kejadian, ada sekitar 160 pendaki berada di Gunung Merapi. Bahkan beberapa pendaki terlihat sedang berada di bawah puncak Gunung Merapi ketika erupsi terjadi.
Erupsi Merapi ini berhasil terekam kamera oleh salah seorang pendaki yang sedang berada di dekat puncak Merapi. Beruntung, semua pendaki yang berada di area tersebut dikabarkan berhasil selamat dan beberapa hanya menderita luka ringan akibat terjatuh ketika menyelamatkan diri.
No comments:
Post a Comment