Saturday, October 27, 2018

Ciri-Ciri Orang yang Allah Inginkan Kebaikan Selalu Ada Padanya


Ciri-Ciri Orang yang Allah Inginkan Kebaikan Selalu Ada Padanya




Kewajiban manusia sebagai makhluk ciptaan Allah salah satunya adalah untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Alquran berikut:
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” [QS. Adh-Dhariyat ayat 56]
Dengan beribadah, kita akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk sebagai bekal di akhirat kelak. Selama ini, yang kita tahu, ibadah mungkin hanya sekedar shalat, haji, atau puasa saja. Padahal, tidur jika diniatkan agar tubuh bisa beristirahat dan kuat untuk menjalankan shalat subuh di keesokan harinya juga termasuk ibadah, selain itu, bagi para suami yang bekerja untuk mencari nafkah keluarga, jika diniatkan beribadah juga termasuk ibadah.
Tetapi sayangnya, di zaman sekarang ini justru lebih banyak manusia yang lebih memilih untuk berlomba-lomba dalam kemegahan, menumpuk harta, bahkan mereka tidak pernah puas akan hal itu kecuali hingga maut datang menghampiri, tentu saja, hal ini juga sudah disebutkan di dalam Alquran:
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” [QS. At-Takathur ayat 1-2]
Orang-orang yang selalu bermegah-megahan hingga membuat mereka lalai hingga ajal tiba, maka mereka itu termasuk orang yang merugi.
Selain mendapatkan pahala dari Allah, dengan beribadah dan selalu mengingat Allah juga bisa membuat seorang hamba dicintai oleh Allah bahkan hingga Allah menginginkan kebaikan selalu ada pada dirinya.
Dan berikut ini adalah ciri-ciri seseorang yang dicintai oleh Allah dan Allah selalu menginginkan kebaikan ada pada diri orang tersebut.

Dijadikan Ia Selalu Melakukan Amal Soleh Menjelang Kematian

Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.”

Dipercepat Sanksinya di Dunia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan adzab baginya akibat dosanya (di dunia), sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat.” [HR. At-Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik]
Namun kita tidak diperbolehkan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu menghadapinya.

Diberi Cobaan

Jika kamu sedang mendapat cobaan dari Allah, itu bisa jadi merupakan sebuah tanda cinta Allah kepada seseorang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” [HR. Bukhari]
Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu merupakan janji Allah. Allah berfirman,
“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar” [QS. Al Baqarah ayat 155].
Bersabarlah ketika kita mendapatkan cobaan, karena cobaan itu untuk menggugurkan dosa atau mengangkat derajat.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” [HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani]

Dijadikan Paham Akan Agama Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).” [HR. Bukhari dan Muslim].
Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus tentang Alquran dan hadits didasari dengan kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Alquran dan hadits dengan benar.

Diberikan kesabaran

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” [HR Al-Bukhari dan Muslim].
Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran. Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya amat dibutuhkan kesabaran. Karena iblis dan balatentaranya tak pernah diam dari menyesatkan manusia dari jalan Allah. Allah berfirman,
“Tidaklah diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidaklah diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” [QS. Fushshilat ayat 35].
Semoga kita menjadi salah satu orang yang diinginkan kebaikan selalu ada dalam diri kita oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

No comments:

Post a Comment